Rating
Halaman
Cover
Paper
Enak ya, mereka sudah punya rumah sendiri. Aku kapan bisa keluar dari rumah mertua?
Ya Allah, aku udah berusaha sebisa aku, sekuat aku. Tapi kok doaku kayaknya belum pada dikabulin ya? Kenapa ya Allah?
Mungkin, di sini ada yang sepertiku. Kadang memandang jauh dan merenungi impian yang belum terwujud. Kadang juga, mencoba membayangkan impian itu terwujud, untuk menghibur diri sebelum tidur.
Bahkan asyik menulis semua impian di buku sederhana. Berharap suatu hari nanti, satu persatu impian itu bisa terwujud.
Tak pernah terpikirkan untuk bertanya, semua impian itu untuk apa dan siapa? Kalaupun ada yang bertanya seperti itu, mungkin aku akan terdiam dan menjawab di dalam hati, ‘Aku’.
Ya, semua tentang aku.
Semua inginku untuk kesenanganku.
Aku. Aku yang hanya memikirkan tentangku.
Tentang aku yang tak beruntung, aku yang menderita dan aku yang doanya tidak dikabulkan.
Padahal, jika setitik pasir masuk ke dalam mataku saja, rasanya aku sudah tak nyaman, sakit, penglihatanku terganggu, aktivitasku jadi berantakan dan semuanya jadi di luar kendaliku. Kecuali, respons dan prasangkaku.
Sakit sedetik, semenit, sejam, sehari, seminggu, rasanya begitu menderita. Rasanya hanya ada sembuh pada setiap doa dan harapan.
Lantas, bagaimana dengan saudara kita yang merasakan sakit sejak lahir ke dunia? Dunia yang selalu siap menawarkan kesenangan semu. Kesenangan dunia yang bahkan kita tukar dengan kebahagiaan akhirat.
Dengan kondisi penuh dosa, sedikit syukur, lalai ibadah ini, apakah kaki ini masih bisa melangkah menuju surga?
Ke mana sebenarnya tujuan hidup kita ini?
Semua hasil penjualan akan disalurkan untuk @rumahsinggahalfatihid
Semoga menjadi wasilah kita untuk mengetuk pintu surga
#1 Assalamualaikum Surga
Enak ya, mereka sudah punya rumah sendiri. Aku kapan bisa keluar dari rumah mertua? Ya Allah, aku udah berusaha sebisa aku, sekuat aku. Tapi kok doaku kayaknya belum pada dikabulin ya? Kenapa ya Allah?
#2 Ghufranaka
Aku belajar bahwa kita memang tidak punya hak apa-apa untuk menghakimi orang lain apalagi hanya melihat dari luar. Apa yang kita lihat bahkan tidak bisa mewakili yang sebenarnya terjadi.
#3 Lilin Kecil
‘Hai ketiak!’
Pernahkah kamu menyapa ketiak dan bersyukur atas kehadirannya?
#4 Gagal Menikah
Takdir sepahit apa pun tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti kita akan sangat bersyukur atas takdir itu. Itulah kita, tidak tahu apa-apa.
#5 Driver Dadakan
“Ana mau bersama antum untuk mengurus rumah singgah. Masukkan ana ke Dewan Penasihat.” Ustad Fatih langsung memberikan KTP-nya.
#6 Setiap Doa, Selalu Dijawab
Dari semua doa dimana kamu merasa doa itu belum dikabulkan, apakah kamu masih terus berdoa?
#7 Hijrah Bersama RSAF
Tapi ternyata mempertahankan untuk terus hijrah tidak semudah saat memulainya.
#8 Kendaraan Surga
Apakah kamu sudah punya mobil? Jika sudah, dulu saat ingin membeli mobil karena apa?
#9 Adinda Sayang
Allah cabut nikmat menelan makanan dengan enak, rasanya ya Allah makanan mau seenak apa pun tidak akan bisa dinikmati.
#10 Alhamdulillah
Alhamdulillah, perjalanan RSAF selama 7 tahun ini terus tumbuh dan selalu butuh kontribusi kita semua.
Jee Luvina, seorang ibu dengan 3 anak yang sebagian waktunya dihabiskan di rumah.
Bercita-cita jadi wanita karier yang kerja di kantor, tapi Allah bawa menjadi wanita karier di rumah tercinta.
Hasil belajar psikologi Islam di UIN Palembang, melengkapi kegiatan menulisnya yang fokus pada kesehatan mental.
Penulis +210 buku yang juga member of Trainer TEMPA Trainers Guild aktif membagikan kegiatannya di media sosial.
Automated page speed optimizations for fast site performance